Senin, 27 November 2017

Sejarah Perang Malang Mewarnai Rapat DPRD Hari Jadi Kabupaten Malang ke 1257

“ Dengan momentum semacam ini, mari kita gunakan menggali sejarah memahami serta mempelajari bersama tentang Kabuapten Malang. Karena dengan mengenal sejarah diharapkan bisa  menjadikan kita berjiwa nasionalis dan mencintai Kabupaten Malang tercinta”, ungkap Pak Rendra sapaan akrab Bupati Malang. Selasa, 28/11
Sejak berdirinya Kabupaten Malang di tahun 760 silam, menurut Bupati bahwa para pemimpin serta masyarakatnya sejak zaman penjajahan terkenal wilayah yang dihuni oleh masyarakat berjiwa pejuang dan selalu melawan penjajah termasuk VOC di kala itu.
Kabupaten Malang merupakan wilayah yang strategis pada masa pemerintahan disaat jaman kerajaan-kerajaan. Bukti-bukti pendukung seperti beberapa prasasti yang ditemukan menunjukkan daerah ini telah ada sejak abad VIII dalam bentuk Kerajaan Singhasari dan beberapa kerajaan kecil lainnya seperti Kerajaan Kanjuruhan seperti yang tertulis dalam Prasasti Dinoyo. Dalam Prasasti itu menyebutkan peresmian tempat suci pada hari Jum`at Legi tanggal 1 Margasirsa 682 Saka, yang bila diperhitungkan berdasarkan kalender kabisat jatuh pada tanggal 28 Nopember 760. Tanggal inilah yang dijadikan dasar hari jadi Kabupaten Malang.  

“Dengan mengetahui posisi Kabupaten Malang yang strategis dan keluasan wilayahnya maka moment hari jadi ini mari kita mantapkan tekad untuk bersama sama membangun dengan bergotong royong, sesuai tema yang kita usung pada hari jadi  yang ke 1257 di tahun ini Gotong Royong Membangun Kabupaten Malang Madep Manteb Manetep”, ulas Bupati saat itu.
di ruangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang menggelar Rapat Paripurna Istimewa, Selasa (28/11). Bertempat di ruang paripurna Gedung DPRD Kabupaten Malang, sidang tersebut dihadiri pula oleh Bupati Malang, dalam sambutannya tidak hanya di bacakan sejarah berdirinya Kabupaten Malang tetapi Bupati juga mengajak seluruh peserta sidang juga masyarakat memahami sejarah perjuangan para leluhur. (tem)
(foto) ketua Umum Yayasan MBM serta Pengurus TMC86 Mansur S,Sos saat usai rapat di dewan ,no 2 dari kanan.

TMC86 - Peningkatan Model Motor

Untuk melengkapi keindahan dan kekinian motor para biker, ketua TMC86 Bung Jonny perbaiki motor dengan memasang seluruh aksesoris motor.
Bukan hanya lampu tetapi Boks dan side bag juga dipasang, diharapkan semua anggotanya bisa mengikuti jejak seperti itu sehungga motor para rider bisa tampil lebihkeren. ( adm) 

TMC86 sambut Hari Jadi Kabupaten Malang 2017


Selasa, 21 November 2017

TMC86 - Tim rider beserta Pemerintah dan Jurnalis selalu Gayeng

Dalam melanjutkan keberlangsungan dan terwujudnya suatu misi kegiatan, para rider TMC86 tidak segan dan malu untuk mengajak semua pihak dan kalangan baik swasta serta lembaga hukum termasuk Pemerintah dan para awak media.Salah satunya saat acara pembinaan kewanitaan dan pemberdayaan perempuan yang di laksanakan komandonya oleh Ladies Bikers kita Istichoma (Paling Kanan). 
red :foto bersama H. Sanusi MM wakil bupati Malang

TMC86 - Mengedepankan jiwa solidaritas tim

Dalam membangun komitmen kerukunan satu jiwa korsa, Ir. Jhonny Mulyana MM ( Tengah ) selalu menggunakan upaya pendekatan persuasif, komunikatif dan informatif. Bukan hanya untuk menggalah loyalitas tim tetapi untuk membentuk karakter visi misi touring.
"Kami harapkan ini klub yang bermanfaat tidak hanya kluyar kluyur dan hanya wira WIRI tidak jelas misi dan cita citanya", kata Mulyana. 

TMC86 - Anggota Termuda Touring Atlit Beladiri

Unutk menjaring minat dan bakat rider di kalangan pelajar, tim pengurus TMC86 memiliki anggota rider yang juga pelajar yang baru saja tahun 2017 ini lulus dari SLTA. Sosok laki laki dewasa tersebut adalah Abdul Nashir Tsalasa .
Selain sebagai anggota termuda dia juga menjadi atlit Beladiri asli malang yang telah menjuarai kejuaaraan Beladiri hingga di level Propinsi Jawa Timur.
 "Kedepan semoga kiprah pemuda dan pelajar semakin mendapat tempat di komunitas biker ini", ungkap Nashir.